Gerakan Pramuka di
dunia terus berkembang. Saat ini tercatat hampir 40 juta anggota Pramuka
dewasa dan muda yang tersebar di 161 negara di dunia, tergabung dalam
Organisasi Dunia Gerakan Pramuka (World Organization of the Scout
Movement).
Ketua Kontingen Indonesia untuk Jambore Pramuka
Dunia, Brata T Hardjosubroto, mengatakan, Indonesia merupakan negara
yang memiliki anggota Pramuka terbanyak di dunia yakni sekitar 22 juta.
Gerakan Pramuka di Indonesia mulai dari anak-anak usia 7 tahun hingga
orang dewasa.
Gerakan Pramuka yang tumbuh di banyak negara
ini, berkembang dalam beragam sistem budaya, tradisi, dan nilai-nilai.
Namun, dasar-dasar kepramukaan tetaplah sama yang menjunjung keyakinan
kepada Yang Maha Kuasa, solidaritas, perdamaian, kerjasama,
persahabatan, dan lain-lain.
Pramuka yang berkembang
sebagai gerakan global haruslah memberikan sumbangsih nyata untuk
menciptakan dunia yang lebih baik. Hal ini bermakna bahwa keterlibatan
orang-orang dewasa dan muda di negara masing-masing, mulai dari tingkat
lokal hingga nasional, semestinya dapat memberikan makna dalam
membangun komunitasnya.
Mike Bosman, Ketua Yayasan
Pramuka Dunia (World Scout Foundation), mengatakan, kegiatan dan
nilai-nilai dasar dari gerakan pramuka semestinya dikembangkan lebih
banyak lagi pada generasi muda. Upaya ini sebagai bentuk untuk membekali
generasi muda dengan kecakapan hidup, untuk dapat menghadapi pengalaman
hidup yang terus berubah dan berkembang.
"Semangat dalam
gerakan Pramuka yang masih berkembang di berbagai belahan dunia, hingga
saat ini tidak dapat dibeli. Setiap negara justru kita tantang, untuk
mau menginvestasikan meluasnya gerakan Pramuka pada lebih banyak lagi
anak-anak muda. Kita harus membantu membukakan pikiran anak-anak muda
kita dan menginspirasi dengan pesan yang kekal tentang perdamaian.
Investasi ini sangat membanggakan bagi suatu negara," kata Mike dalam
laporan tahunan tertulis Yayasan Pramuka Dunia.
Sebagai
wujud kebersamaan bagi seluruh anggota Pramuka di dunia, Jambore Pramuka
Dunia (World Scout Jamboree) yang berlangsung setiap empat tahun sekali
kembali digelar. Kegiatan Jambore Pramuka Dunia ke-22 dengan tema
Simply Scouting dipusatkan di Bumi Perkembahan Rinkaby, Kristianstad,
Swedia, resmi dibuka Kamis (28/7/2011) malam waktu setempat.
Sebanyak
38.000 anggota Pramuka dari 150 negara hadir untuk menjalani perkemahan
dengan beragam aktivitas hingga 6 Agustus mendatang. Sekitar 75 persen
peserta merupakan anggota Pramuka muda berusia 14-18 tahun.
Keunikan
Jambore Pramuka Dunia ini, salah satunya dengan hadirnya banyak relawan
dari negara-negara peserta. Bahkan, banyak dari relawan yang tergabung
dalam tim pelayanan internasional itu bergabung secara mandiri, untuk
terlibat membantu pelaksanaan Jambore, mulai dari menajalani pekerjaan
sebagai petugas keamanan, kebersihan, penyedia makanan, petugas
transportasi, dan beragam pekerjaan lainnya.
Jambore
Pramuka Dunia yang pertama dilaksanakan di London, Inggris pada tahun
1920. Saat itu hanya ada 8.000 anggota Pramuka dari 34 negara yang
bergabung. Perkembangan Pramuka terus melesat, hingga menjadi gerakan
pemuda yang terbesar di dunia.
Marie Reinicke, Ketua Tim
Eksekutif Jambore, mengatakan kegiatan Jambore Pramuka Dunia merupakan
ajang pertemuan lintas budaya, agama, dan batas-batas geografis bagi
semua anggota Pramuka. "Namun di sini semua akan merasakan pengalaman
Pramuka yang menakjubkan, di mana semua bekerja sama, tertawa bersama,
belajar satu sama lain, dan berkontribusi untuk pengembangan diri dan
masyarakat saat ini," kata Marie.
Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/28/15345350/Pramuka.Dunia.Berkembang
Translate
Daftar Isi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar