Translate

Kamis, 02 Oktober 2014

Korps Soeringgit 149

          Hai teman-teman? Apa kabar? Udah lama ya aku nggak nulis di sini. Kira-kira udah hampir setahun. Oh ya, kali ini aku ingin menulis tentang ekstrakulikuler paling spektakuler di SMA Negeri 3 Semarang. Tebak apa hayoo?? Klu-nya yaitu kami memakai seragam coklat ala pejuang, kami berkalungkan bendera merah putih dan selalu gembira. Coba tebak ekskul apa hayo??? Yappp benar kami adalah PRAMUKA.
Oh ya, aku jelasin ya, Pramuka Pangkalan di tingkat SMA disebut ambalan, dan Ambalan di SMA Negeri 3 Semarang bernama Ambalan Soeringgit. Ambalan Soeringgit termasuk salah satu Ambalan yang hanya menggunakan satu nama saja untuk gugus depan putra dan putri, karena pada umumnya gugus depan putra dan putri menggunakan nama yang berbeda. Misalnya Ambalan Gajah Mada Dewi Sartika Pramuka yang merupakan nama Ambalan dari SMA Negeri 1 Semarang.
Pramuka inti di Ambalan Soeringgit dikenal dengan nama Perwakilan Ambalan Soeringgit, yang kemudian disebut dengan nama Korps Soeringgit 149.
Saat ini Korps Soeringgit sudah memiliki 20 angkatan, dan aku adalah salah satu bagian dari angkatan 20 yg berjumlah 24 orang.
          Di Korps Soeringgit 149 ini, kita akan dididik menjadi generasi berjiwa pemimpin. Selain itu di sini aku menemukan keluarga baru yang sangaat harmonis (cielah).
Event tahunan KS 149 macam-macam lho. Yang pertama yaitu GPLB (Ganesha Putra Laksana Bhaktidharma), acara ini merupakan kemah bhakti serta bertujuan untuk melantik penegak tamu atau siswa kelas X yang baru saja masuk di SMA Negeri 3 Semarang, biasanya sih di Bantir, tapi karena kami istimewa, GPLB kami kemarin diadakan di Kavaleri, konon ini adalah GPLB pertama di Kavaleri (plokplokplokplok).
           Setelah GPLB, kami turut memeriahkan proker OSIS yaitu DESANOV (Demonstrasi Satu November). Acara ini diadakan tepat tanggal 1 November, karena pada hari tersebut SMA Negeri 3 Semarang berulang tahun. Di DESANOV ini, KS 149 menampilkan perpaduan dari beberapa TekPram, seperti pioneering, sandi, semaphore, morse, pbb, dll. Tahun kemarin, KS 149 mendapatkan predikat sebagai Subsie Terkreatif lho (plokplokplok).
           Setelah Desanov, kami memiliki proker paling istimewa. Proker ini merupakan acara yang paling di tunggu-tunggu. Coba tebak apa hayo?? Yaps benar GPLA (Ganesha Pramodha Laksana Adhidharma). Ini merupakan lomba tahunan tingkat Jawa Tengah yang diadakan oleh Ambalan Soeringgit, dengan KS 149 sebagai panitia dan pelaksananya. Namun sayang, pada tahun ini kami mengalami penurunan tingkat menjadi tingkat Eks Karesidenan Semarang. Yah tak apalah, karena GPLA tahun ini, GPLA XX mendapat predikat sebagai GPLA dengan jumlah peserta terbanyak. Horeee.
           Selain event-event di atas, kami juga punya kebanggan sendiri. Jadi KS 149 itu merupakan organisasi yang sejajar dengan OSIS dan MPK. Keren kaan hehe.
Yaudah cukup sekian dulu aja yaa. Nanti kapan-kapan akan kusambung lagi.
See you ya

Raimuna Nasional di Raimuna (2012)

Baru Raimuna Nasional 2012 kali inilah yang dapat disebut sebagai Raimuna yang dilaksanakan di kampung asal kata raimuna. Raimuna merupakan kata yang berasal dari Suku Ambai, Provinsi Papua, terdiri atas Rai yang artinya Pertemuan, dengan Muna yang artinya Pemimpin/Kepala Suku. Sehingga Raimuna dapat diartikan Pertemuan Para Pemimpin/kepala Suku. Makna tersebut dapat mewakili makna pertemuan besar Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, karena Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega merupakan para pemimpin di kelompoknya masing – masing dan calon pemimpina bangsa.

Oleh karena itu, pada Rainas kali ini terdapat kegiatan dan keunikan yang menjadi satu. Kegiatan diarahkan pada penguatan budaya dan kepedulian tanah Papua dengan keunikan tenda yang berasal dari prototipe rumah beratap rumbia. Kegiatan tersebut diberi nama Raimuna Nasional X tahun 2012 dengan tema  Pramuka Indonesia Bersama Masyarakat Membangun Kampung Tanah Papua, mottoSatyaku kudarmakan,  darmaku kubaktikan, yang dilaksanakan pada 24 – 30 Juni  2012 bertempat di Bumi Perkemahan Cenderwasih Jayapura Papua .    
Perkiraan jumlah Peserta, Pinkon, dan Bindamping adalah 8 orang putera dan 8 orang puteri, dari 486 Kwartir Cabang se-Indonesia, sebanyak   7.776 orang, 160 orang gudep luar negeri, 176 penegak dan pandega dari negara ASEAN dan PNG. Peserta dikenai biaya berkemah sebesar Rp 300.000/orang, Pinkonda & Bindamping Rp. 400.000/orang, dan Peserta & Bindamping Luar Negeri US $ 150/orang.
Semua kontingen daerah mupun kontingen Cabang yang datang ke Papua mengunakan Pesawat Udara dan Kapal laut.  Setelah tiba dibandara maupun pelabuhan laut semuanya akan dijemput dengan ADAT  PENERIMAAN TAMU. Selanjutnya akan  dipandu oleh seorang pendamping yang berasal dari daerah kontingen tersebut. Kegiatan pada Raimuna Nasional X tahun 2012 dilaksanakan dalam bentuk, 
  • Pengenalan Kegiatan
  • Praktek dan Simulasi
  • Dinamika Kelompok
  • Diskusi
  • Lokakarya
  • Interaksi
  • Komunikasi
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan generasi muda Indonesia dan global, maka kegiatan–kegiatan dalam Raimuna Nasional X tahun 2012 dilaksanakan dengan beberapa jenis kegiatan, antara lain:
  • Perkemahan
  1. Apel
  2. Kunjungan Persaudaraan
  3. Kegiatan Keagaamaan
  4. Api Unggun
  • Keterampilan
  1. Kesakaan
  2. Kepemimpinan
  3. Kehumasan
  4. Kewirausahaan
  5. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  6. Kesehatan
  7. Isu Interaktif
  • Wawasan Nusantara
  1. Pengenalan Lingkungan
  2. Bela Negara
  3. Budaya Nusantara
  • Bakti Masyarakat
  1. Penanaman Pohon Sagu
  2. Penghijauan di daerah sekitar Buper
  3. Penanaman mangrove di Teluk Yotefa
  • Kegiatan wisata yang direncanakan adalah :
  1. Festival Danau Sentai (FDS).
  2. Napak  Tilas Perjuangan Pahlawan Nasional Marthen Indey.
  3. Napak Tilas Perang  Dunia Kedua
  4. Kampung Wisata Tablanusu  Kab. Jayapura.
  5. Mengunjungi Perbatasan  RI – PNG dan Vanimo Province
  6. Mengunjungi Stadion Mandala.
  7. Wisata Executif   ke Wamena menyaksikan  Perang Suku.
  8. Wisata hutan sagu dan menyaksikan proses pembuatan sagu.
  • Global Development Village
  1. Brotherhood
  2. Culture and Arts
  3. Technology
  4. Communication
  5. Global Issues
  6. Unity of the Nations
  7. Creativity
  8. Music
  9. Dance
  10. Theatre
  11. Cinema show
  12. Food and Drink
  13. Nation and Culture Days
  • Kebudayaan dan Olahraga
  1. Budaya Bangsa
  2. Kesenian
  3. Persaudaraan
  4. Olahraga
Proses yang dilaksanakan dalam Raimuna Nasional X tahun 2012 dengan sifat “Edukatif, Kreatif, Produktif, Inovatif, Rekreatif”, selanjutnya metoda yang digunakan dalam Raimuna Nasional X tahun 2012 adalah Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik. Dalam rangka proses pembelajaran dan melakukan sistem “belajar sambil melakukan” dilakukan sistem perkemahan yang dipimpin oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang dipilih dan merupakan Pimpinan seluruh Perkemahan, yang selanjutnya sistem perkemahan dibentuk sepertihalnya sebuah pemerintahan setingkat dengan Provinsi/Kabupaten hingga tingkat RT.
Sistem satuan terpisah antara Putera dan Puteri, serta dipimpin oleh kelompok mereka sendiri. Ditambah dengan beberapa bagian yang semuanya dipimpin oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, sesuai dengan prinsip pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, “dari, oleh, dan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dengan kerjasama orang Dewasa”.
Dalam rangka mengenal dan meningkatkan budaya asli kehidupan pemukiman masyarakat asal kata atau nama Raimuna yang mendiami pesisir kepulauan Yapen yaitu suku Randawaya dana ambay kabupaten kepuluan  Yapen,maka  bentuk tenda yang akan digunakan oleh seluruh peserta perkemahan adalah  “ Bentuk rumah asli yang  atapnya dari daun sagu dan dinding dari gaba-gaba atau kulit kayu. Serta bahan bakarnya dari kayu kering. Semua bahan ini disediakan oleh Panitia  dan peserta tinggal masuk dan membayar free perkemahan.
 
Sumber : http://kettoprak.blogspot.com/2012/03/raimuna-nasional-2012-kegiatan-dan.html

Pramuka Dunia Berkembang

Gerakan Pramuka di dunia terus berkembang. Saat ini tercatat hampir 40 juta anggota Pramuka dewasa dan muda yang tersebar di 161 negara di dunia, tergabung dalam Organisasi Dunia Gerakan Pramuka (World Organization of the Scout Movement).

Ketua Kontingen Indonesia untuk Jambore Pramuka Dunia, Brata T Hardjosubroto, mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki anggota Pramuka terbanyak di dunia yakni sekitar 22 juta. Gerakan Pramuka di Indonesia mulai dari anak-anak usia 7 tahun hingga orang dewasa.

Gerakan Pramuka yang tumbuh di banyak negara ini, berkembang dalam beragam sistem budaya, tradisi, dan nilai-nilai. Namun, dasar-dasar kepramukaan tetaplah sama yang menjunjung keyakinan kepada Yang Maha Kuasa, solidaritas, perdamaian, kerjasama, persahabatan, dan lain-lain.

Pramuka yang berkembang sebagai gerakan global haruslah memberikan sumbangsih nyata untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Hal ini bermakna bahwa keterlibatan orang-orang dewasa dan muda di negara masing-masing, mulai dari tingkat lokal hingga nasional, semestinya dapat memberikan makna dalam membangun komunitasnya.

Mike Bosman, Ketua Yayasan Pramuka Dunia (World Scout Foundation), mengatakan, kegiatan dan nilai-nilai dasar dari gerakan pramuka semestinya dikembangkan lebih banyak lagi pada generasi muda. Upaya ini sebagai bentuk untuk membekali generasi muda dengan kecakapan hidup, untuk dapat menghadapi pengalaman hidup yang terus berubah dan berkembang.

"Semangat dalam gerakan Pramuka yang masih berkembang di berbagai belahan dunia, hingga saat ini tidak dapat dibeli. Setiap negara justru kita tantang, untuk mau menginvestasikan meluasnya gerakan Pramuka pada lebih banyak lagi anak-anak muda. Kita harus membantu membukakan pikiran anak-anak muda kita dan menginspirasi dengan pesan yang kekal tentang perdamaian. Investasi ini sangat membanggakan bagi suatu negara," kata Mike dalam laporan tahunan tertulis Yayasan Pramuka Dunia.

Sebagai wujud kebersamaan bagi seluruh anggota Pramuka di dunia, Jambore Pramuka Dunia (World Scout Jamboree) yang berlangsung setiap empat tahun sekali kembali digelar. Kegiatan Jambore Pramuka Dunia ke-22 dengan tema Simply Scouting dipusatkan di Bumi Perkembahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, resmi dibuka Kamis (28/7/2011) malam waktu setempat.

Sebanyak 38.000 anggota Pramuka dari 150 negara hadir untuk menjalani perkemahan dengan beragam aktivitas hingga 6 Agustus mendatang. Sekitar 75 persen peserta merupakan anggota Pramuka muda berusia 14-18 tahun.

Keunikan Jambore Pramuka Dunia ini, salah satunya dengan hadirnya banyak relawan dari negara-negara peserta. Bahkan, banyak dari relawan yang tergabung dalam tim pelayanan internasional itu bergabung secara mandiri, untuk terlibat membantu pelaksanaan Jambore, mulai dari menajalani pekerjaan sebagai petugas keamanan, kebersihan, penyedia makanan, petugas transportasi, dan beragam pekerjaan lainnya.

Jambore Pramuka Dunia yang pertama dilaksanakan di London, Inggris pada tahun 1920. Saat itu hanya ada 8.000 anggota Pramuka dari 34 negara yang bergabung. Perkembangan Pramuka terus melesat, hingga menjadi gerakan pemuda yang terbesar di dunia.

Marie Reinicke, Ketua Tim Eksekutif Jambore, mengatakan kegiatan Jambore Pramuka Dunia merupakan ajang pertemuan lintas budaya, agama, dan batas-batas geografis bagi semua anggota Pramuka. "Namun di sini semua akan merasakan pengalaman Pramuka yang menakjubkan, di mana semua bekerja sama, tertawa bersama, belajar satu sama lain, dan berkontribusi untuk pengembangan diri dan masyarakat saat ini," kata Marie.

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/28/15345350/Pramuka.Dunia.Berkembang

Harus Bangga Jadi Pramuka

         Perlu bangga menjadi pramuka karena di dalam pramuka sudah tercermin ahlak Rasulullah. Semua yang ada  di dalam Tria Satya dan Dasa Dharma ada di dalam diri pribadi Rasulullah, begitu juga dengan Nabi Adam Alaihissalam karena beliau dari pertama di bumi sudah belajar menjadi seorang pramuka sejati dengan belajar menguasai alam, memecahkan masalah dengan alam seperti survival dan lain sebagainya.

         Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Walikota Medan, Dzulmi Eldin ketika menghadiri acara silaturahmi dengan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Medan di Lapangan Cadika Pramuka Jalan Karya Wisata Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.

          Itu sebabnya, kata Eldin, begitu indahnya pramuka karena memiliki keunikan tersendiri dari organisasi yang lainnya. “Seorang jiwa pramuka tidak akan merasa terbuang dan dibuang karena mereka adalah orang siap dipakai dari manapun arahnya. Dengan pengalaman Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka kepada siapapun dan dimanapun. Meski tidak dapat jadi batang nyiur yang tegar tetapi jadilah rumput yang mampu memperindah taman,” kata Eldin.

         Untuk itulah Eldin selaku Kepala Kwarcab bangga menjadi bagian dari Gerakan Ptamuka Kota Medan. “Tentunya adik-adika harus lebih bangga lagi dari saya, sebab telah menjadi pramuka sejati. Hal ini harus terus dipupuk agar ke depannya Kota Medan memiliki generasi muda yang tangguh, cerdas dan survive dalam keadaan apapun,” harapnya.

          Selanjutnya Eldin berpesan kepada sleuruh keluarga besar Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Medan agar terus meningkatkan ibadah  dan selalu berbergiat dalam melakukan kegiatan baik itu pekerjaan maupun dalam belajar. Anggota pramuka harus beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berprestasi tentunya.

         “Ke depan diharapkan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Medan dapat berperan aktif, tidak hanya dalam kegiatan kepramukaan tetapi juga dalam sosial kemanusiaan  seperti membantu dan menghimpun zaklat fitrah ataupun santunan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan hingga ke daerah-daerah pelolsok Kota Medan. Kemudian mengadakan kegiatan bertemakan keagamanaan maupun yang lainnya.yakin adik-adik sekalian memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa,” ungkapnya.

Sumber : http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=296715:eldin-harus-bangga-jadi-pramuka&catid=14:medan&Itemid=27